Temanggung – Dalam rangka meningkatkan akses air minum dan sanitasi aman di Kabupaten Temanggung, Pemkab Temanggung menyelenggarakan forum diskusi bersama asosiasi Badan Peningkatan Peyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BP SPAMS). Kegiatan yang difasilitasi USAID IUWASH Tangguh ini, dilaksanakan di Hotel Front One Indraloka Temanggung, Selasa (30/7/2024).
Adi Wibowo, Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi, Sumber Daya Alam, dan Infrastruktur Bappeda Kabupaten Temanggung menyampaikan, kondisi air minum aman di Kabupaten Temanggung saat ini berada di angka 18,9%, atau sudah melebihi dari target nasional, yakni sebesar 15%.
“Kabupaten Temanggung posisi sekarang, air minum aman itu sudah memenuhi target yang diamanatkan oleh Perpres, untuk akhir tahun 2024 sebesar 15 persen. Tetapi kalau kaitannya dengan target provinsi, baseline di tahun 2025 sebesar 26 persen, jadi masih perlu ditingkatkan,” jelasnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya tengah melakukan langkah lanjutan dengan melakukan koordinasi menyeluruh mengenai air dan sanitasi bersama seluruh perangkat yang bersangkutan.
“Jadi, air minum ini tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, tetapi juga tanggungjawab dari berbagai pihak, termasuk juga KP SPAM, kemudian dari Pemdes juga harus terlibat,” lanjutnya.
Bejo Syamsudin, salah satu peserta dari asosiasi BP SPAMS menyampaikan, dibutuhkan regulasi pemerintah yang mengatur tentang batasan biaya air minum, sehingga masyarakat tidak keberatan dengan biaya air yang harus dikeluarkan, namun pengelolaan sarpras air minum bisa tetap berjalan.
Diharapkan, melalui diskusi ini bisa menemukan solusi bersama untuk keberlangsungan pengelolaan air minum di Kabupaten Temanggung. (mrt;sv;ekn;ekp)